Pusat Penelitian Politik Lokal (P2PL)

Pusat Penelitian Politik Lokal (P2PL) berdiri pada pertengahan tahun 1999, sebagai wujud keinginan Percik untuk: (1) mengkaji dinamika dan perkembangan politik lokal pasca Orde Baru, (2) memberikan dukungan kepada kebijakan yang mempertimbangkan situasi dan kondisi politik lokal, (3) mengembangkan fungsi pusat informasi tentang politik lokal, dan (4) mendukung upaya pemberdayaan masyarakat dalam bidang sosial politik oleh masyarakat yang bersangkutan dengan memperhitungkan temuan penelitian.

P2PL bertujuan untuk mengembangkan telaah tentang dinamika politik lokal melalui kegiatan-kegiatan penelitian, mendukung kegiatan-kegiatan masyarakat untuk memberdayakan dirinya, berfungsi sebagai pangkalan peneliti serta pusat informasi tentang dinamika politik lokal.

Program-program P2PL

Untuk merealisasikan tujuannya, P2PL menyelenggarakan jenis-jenis program berikut:

  • Penelitian tentang gejala dinamika politik pada aras lokal yang mencakup segi-segi demokratisasi, otonomi, pengaruh orientasi dan lembaga keagamaan terhadap dinamika politik lokal, gerakan sosial dan konflik/kekerasaan, dimensi politik lokal dalam kegiatan ekonomi, dimensi politik dalam kepemerintahan lokal, dsb.
  • Pengembangan ketrampilan metode penelitian, terutama bagi peneliti muda di luar Jawa.
  • Seminar-seminar, baik yang diselenggarakan tiap tahun (Seminar Internasional tentang Dinamika Politik Lokal), maupun seminar-seminar untuk edisi Renai, dan seminar hasil penelitian, berikut pengembangan jaringan antara para peminat tentang dinamika politik lokal (ilmuwan/peneliti, aktivis, birokrat).
  • Telaah untuk mendukung kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti telaah dimensi etis dalam pengembangan ilmu dan profesi, pengembangan local good governance, pemantauan realisasi program Jaringan Pengaman Sosial (JPS), pengembangan otonomi dan demokratisasi di pedesaan.
  • Pengembangan koleksi tentang politik lokal di perpustakaan Percik.
  • Publikasi dari hasil penelitian, edisi kajian Renai, dan prosiding seminar.

Fokus Kegiatan

Kegiatan penelitian P2PL memfokuskan pada aspek-aspek dari gejala perubahan politik di aras lokal, baik di pedesaan, kecamatan maupun kabupaten/kota. Ada enam gejala perubahan yang ditelaah, yaitu: (1) adanya perubahan atau pergeseran pusat-pusat kekuasaan, (2) adanya perubahan basis relasi politik, (3) meluasnya gejala faksionalisme, (4) adanya perubahan pola kepemimpinan, (5) perubahan fungsi ideologi, dan (6) adanya perkembangan lembaga lokal.

Keenam gejala perubahan itu didekati lewat telaah terhadap isu-isu yang muncul di lokasi-lokasi penelitian P2PL (yaitu di wilayah pedesaan di Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat, Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Kabupaten Kendari Sulawesi Tenggara, Kabupaten Mamasa Sulewesi Selatan, dan Kabupaten Sumba Timur, NTT).

Pemahaman yang diperoleh dari kegiatan penelitian mengungkapkan antara lain, teridentifikasikannya gejala-gejala perubahan dalam politik lokal baik dalam kelembagaan formal maupun dalam dinamika di kalangan masyarakat, terungkapkannya kerangka acuan kultural dalam dinamika politik lokal, dan peranan dari kelompok-kelompok agama dalam kehidupan masyarakat desa. Selain itu untuk menopang kegiatan penelitian, P2PL menyelenggarakan seminar tentang metodologi penelitian, seminar tentang temuan penelitian, dan seminar oleh para tamu (sosiolog, antropolog, dan ahli ilmu politik) yang memberikan seminar datang baik dari dalam negeri (UGM, UNDIP, UNAIR, LIPI) maupun luar negeri (VU-Amsterdam). Untuk mengembangkan jaringan peminat studi politik lokal, P2PL menyelenggarakan Seminar Internasional Dinamika Politik Lokal di Indonesia yang diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya.

Selain itu P2PL juga melakukan pembentukan basis pemerhati politik lokal melalui training yang mencakup pemahaman teoretis dan latihan ketrampilan penelitian, serta pemberian beasiswa kepada peneliti (yang berasal dari kalangan perguruan tinggi dan LSM) yang melakukan studi politik lokal. Dalam pengembangan kelembagaan tercakup upaya pengembangan sarana pendukung bagi kegiatan-kegiatan P2PL, seperti (1) pengembangan koleksi kepustakaan dalam bidang politik lokal, (2) penerbitan berkala jurnal Politik Lokal-Humaniora Renai, (3) penerbitan seri monografi tentang politik lokal, (4) kerjasama pelatihan metodologi (antara lain dengan FISIPOL-UGM, dan CCSS Yogyakarta), dan (5) kerjasama penelitian (dengan Menristek, CRWRC, dsb) ke dalam jenis kegiatan in adalah pemberian bimbingan penelitian bagi berbagai pihak (misalnya peserta training tersebut di atas, penerima dana RUKKMenristek) dan penyediaan fasilitas station (pangkalan) penelitian. Selama kurun waktu 1999 – 2005 sejumlah peneliti tamu, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, telah memanfaatkan fasilitas station penelitian P2PL.

P2PL mendorong upaya masyarakat sendiri untuk mengembangkan kemampuan setempat dengan turut memperhitungkan hasil penelitian di lokasi studi. Realisasi kegiatan ini (lewat Forum Belajar Bersama/FBB dan Process Documentation Research/PDR) telah menunjukkan antara lain perkembangan benih-benih demokrasi pada aras pedesaan.

Refleksi dan Prospek

Selama kurun 1999 sampai 2010  P2PL telah melakukan berbagai penelitian politik lokal di Jawa, terutama di Jawa Tengah, dan penelitian-penelitian di berbagai daerah di luar Jawa, seperti Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Lampung dan Kalimantan Selatan. Sedang untuk pengembangan ketrampilan metode penelitian, P2PL telah menyelenggarakan  pelatihan-pelatihan bagi beberapa tim dari luar Jawa dan kelompok-kelompok mahasiswa di sekitar Salatiga, dan dari instansi pemerintahan seperti staf  Balitbang Provinsi Jawa Tengah. Pilihan terhadap asal para peneliti muda ini adalah untuk memberi perhatian kepada realitas dan perkembangan di luar Jawa yang akhir-akhir ini sedang tumbuh dan perkembangan kesadaran dan tuntutan revitalisasi identitas lokal sementara di wilayah yang bersangkutan belum ada lembaga pelatihan penelitian. Sedangkan pelatihan untuk  mahasiswa dan instansi pemerintah dilakukan berdasarkan permintaan untuk pengembangan dari lembaga yang bersangkutan.

Sejak tahun 2000 hingga 2011 telah diselenggarakan duabelas  kali Seminar Internasional tentang Dinamika Politik Lokal dan seminar-seminar lainnya. Untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, P2PL juga telah melakukan pelayanan pemberdayaan masyarakat, baik pada aras desa maupun kota dan kabupaten di Jawa Tengah.

Setiap tahun P2PL telah mengembangkan koleksi buku mengenai politik lokal di perpustakaan Percik. Hingga kini, sudah tersedia 2500-an judul buku tentang dinamika politik lokal. Jenis-jenis publikasi yang telah dihasilkan P2PL terdiri dari laporan penelitian dan makalah, prosiding seminar internasional, dan Jurnal ilmiah  Renai.

Pengaruh berbagai jenis kegiatan itu kepada masyarakat telah  dispesifikasikan  kepada jenis kelompok masyarakatnya. Hasil penelitian dan seminar-seminar lebih memberi sumbangannya kepada kelompok ilmuwan, peneliti dan sampai derajat tertentu juga kepada aktivis dan birokrat terutama dari segi pemahaman dan tumbuhnya jaringan di kalangan mereka. Masih perlu dikembangkan lagi kedalaman analisis dan bangunan/konstruksi teori dalam kegiatan penelitian.

Pelatihan ketrampilan metode penelitian berdampak positif kepada peserta terutama di tujuh wilayah di luar Jawa (wilayah asal para peneliti). Untuk itu perlu dipelihara hubungan antara P2PL/Percik dengan kelompok-kelompok yang dilatih demi pengembangan kemandirian sebagai peneliti.

Pelayanan dukungan pemberdayaan masyarakat mempunyai derajat dampaknya yang berbeda pada kelompok-kelompok yang berbeda pula. Di aras desa tumbuh kemampuan mandiri dalam merencanakan program dan tumbuhnya kepekaan tentang demokrasi, otonomi, perhatian terhadap aspirasi masyarakat di kelompok elite desa. Di aras kota/kabupaten peserta dapat mempraktikkan cara good governance di lingkungan kerja (birokrat, DPRD), dan teridentifikasinya dalam kepemerintahan setempat segi-segi yang perlu diperbaiki (lewat asistensi teknis yang diterapkan sesudah tahun 2005). Pada aras nasional dan aneka profesi disadarkan dimensi etis dari pengembangan ilmu dan profesi. Makin terbatas luas cakupan kegiatan makin besar dampak yang terwujud dibandingkan pada aras lebih luas (aras desa dibandingkan kabupaten/kota dan nasional).

Koleksi buku yang sudah dimiliki masih perlu dimanfaatkan dalam tiap kegiatan penelitian. Begitu pula publikasi yang telah dihasilan masih perlu dikembangkan sehingga menghasilkan edisi-edisi yang terfokus kepada tema-tema tertentu dan memenuhi ketentuan publikasi yang umum.

Dari segi tujuan P2PL, maka perkembangan politik di Indonesia menunjukkan bahwa dinamika politik lokal akan terus terjadi, dan perlu gejala itu dikawal agar mendukung terciptanya proses yang demokratis, berorientasi kepada kepentingan masyarakat lokal, dan sebagainya. Untuk mendukung realisasi tujuan kelembagaan, P2PL selalu meningkatkan kemampuan stafnya baik lewat jalur formal maupun jalur lain.

Dalam rangka pengembangan P2PL sebagai salah satu unit di Lembaga Percik (dengan tiga pilarnya:  penelitian/kajian, advokasi, dan refleksi), maka P2PL mengembangkan pula segi interelasi antar pilar itu hendaknya diupayakan. Untuk itu tiap kegiatan P2PL, yang lebih bermuatan penelitian/kajian, turut memperhatikan dimensi advokasi dan refleksi dengan membuat catatan-catatan berdasarkan hasil penelitian/kajian mengenai identifikasi dimensi-dimensi advokasi dan refleksi, seperti diperhatikan juga oleh unit-unit lain di lembaga Percik.