Di Kampoeng Percik Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, berlangsung kegiatan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) bertemakan “Gerak Bersama”.
Kegiatan ini diadakan oleh Komunitas Pemerhati Permasalahan Perempuan dengan nara sumber Wakapolres Salatiga Kompol Kristanto Budi Nursetiya SSos dan Adi Ismanto Asisten II Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga, Selasa (5/12).
Dalam kegiatan yang dihadiri sekitar 20 orang dari Perwakilan Mahasiswa Kota Salatiga yakni UKSW, IAIN dan dari Kabupaten Semarang (Ahmadiyah) serta perwakilan gereja tersebut, bertujuan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat, bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah pelanggaran hak asasi manusia dan memberikan edukasi atau pembelajaran kepada masyarakat, serta mengubah pandangan bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah aib, sehingga harus berani melaporkan kepada aparat Kepolisian apabila terjadi kekerasan pada perempuan.
“Kami dari Polres Salatiga sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap agar kegiatan ini terus dilakukan secara rutin dan ditindaklanjuti dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar berani melapor kepada Polisi apabila terjadi peristiwa kekerasan kepada perempuan dan apabila perlu dilakukan pendampingan.” kata Wakapolres Salatiga.
Kanit PPA Polres Salatiga Ipda Hendri Widyoriani SH yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mengakui untuk kasus kekerasan pada perempuan sangat sulit sekali pembuktiannya, disebabkan beberapa faktor antara lain masyarakat mayoritas malu untuk melapor apabila terjadi kasus tersebut, karena menganggap hal tersebut sebagai aib yang tidak boleh diketahui oleh orang lain, apabila diketahui orang lain akan mengakibatkan tersisih dalam pergaulan masyarakat.
Perwakilan mahasiswa yang hadir dalam kesempatan tersebut juga memberikan masukkan dan pandangan terkait permasalahan kekerasan terhadap perempuan yang harus diantisipasi secara bersama-sama. (Humas Polres Salatiga Polda Jateng)
siapa aja peserta kampanya?