“Hidup Bersama Tanpa Diskriminasi” adalah tema yang diangkat dalam kegiatan Sobat Anak yang di selenggarakan di Kampoeng Percik – Salatiga pada hari Minggu tanggal 2 April 2023 jam 15.00-18.30 sore. Kegiatan ini dilakukan ditengah2 bulan rahmadan atau saat bulan puasa bagi umat Islam, sehingga acara ditujukan untuk menunggu saat berbuka dan berbuka puasa bersama.
Sobat Anak merupakan forum anak yang diikuti oleh anak-anak dengan beragam latar belakang. Ada sekitar 65 anak dan orang tua yang ikut terlibat dalam acara ini. Mereka berasal dari Komunitas Anak Buddha, Sekolah Minggu Gereja Kristen Protestan, Sekolah Minggu Katolik, Taman Pendidikan Al Qur’an, Komunitas Kampung Belajar, Taman Bacaan Masyarakat, Komunitas Anak Ahmadiyah, yang berasal dari wilayah Kota Salatiga dan sekitarnya.
Kegiatan-kegiatan Sobat Anak banyak memfasilitasi aktivitas pembelajaran bersama bagi anak usia dini dan anak-anak pra-remaja yang berhubungan dengan pendidikan karakter. Pendidikan karakter sejak usia dini dilakukan dalam rangka menanamkan nilai-nilai kebaikan dengan harapan agar menjadi sebuah kebiasaan ketika anak menginjak usia remaja dan dewasa, serta pada pendidikan jenjang lanjut. Salah satu nilai pendidikan karakter yang difasilitasi oleh Sobat Anak yakni nilai toleransi dan peduli kepada sesama. Toleransi merupakan perilaku terbuka dan saling teposliro atau saling hormat-menghormati. Dalam konteks toleransi anak usia dini tidak hanya pada soal keagamaan, etnis, suku, budaya, dan yang lainnya, juga pada soal hormat-menghormati dengan anak Difable (Different Ability) atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Selain pembangunan pendidikan karakter dan penanaman nilai toleransi, kegiatan Sobat Anak kali ini berkesempatan bekerja sama dengan Yayasan Gadah Ati yang memiliki konsentrasi pada Pendidikan Inklusif. Kegiatan ini dapat mendukung praktek baik dari Pendidikan Inklusif, yang sampai sekarang masih terus diupayakan oleh berbagai pihak termasuk Pemerintah Kota Salatiga. Dengan membuka ruang-ruang semacam ini diharapkan anak-anak dapat saling mengenal satu sama lain dalam suasana hangat, tanpa prasangka (prejudice), dan lebih jauhnya dapat saling belajar satu sama lain, serta menumbuhkan rasa syukur sekaligus rasa empati pada Anak Berkebutuhan Khusus. Selain melibatkan anak-anak, kegiatan Sobat Anak kali ini mengikutsertakan para orang tua dari anak-anak tersebut. Para orang tua diberikan sesi diskusi tersendiri dengan para ahli, seperti Tokoh agama, praktisi hukum dan Psikolog Anak. Sesi diskusi untuk para orang tua ini bertujuan untuk dapat memberikan ruang bagi para orang tua agar dapat lebih memahami dunia anak mereka, serta dapat memberikan insight bagi para orang tua agar memiliki pemahaman dan kesadaran bahwa bagaimanapun, anak merupakan titipan Ilahi dan karunia terbesar dari Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu juga memberi ruang bagi orang tua untuk saling menguatkan dalam persoalan mendampingi anak-anak mereka. (awa)