Pandemi memang belum usai, namun semangat anak-anak tak boleh padam. Inilah yang terus menyemangati para pendamping dalam mendampingi kegiatan bersama anak-anak di masa pandemi. Mengetahui perasaan anak-anak untuk turut berempati terhadap apa yang mereka rasakan menjadi hal menarik dan penting bagi para pendamping. Hal tersebut kemudian mendorong para pendamping komunitas anak menyelenggarakan “panggung ekspresi” untuk mendengar curahan hati dan perasaan yang dirasakan anak-anak di masa pandemi.
Dalam acara yang diselenggarakan secara online/zoom event itu, keceriaan anak-anak tampak tergambar jelas di sana, meski sebagian masih tampak malu-malu. Anak-anak berkesempatan berbagi cerita yang mereka alami, ada yang dituangkan dalam bentuk puisi, doa, dan gambar. Ungkapan jujur bahwa terkadang mereka merasa bosan karena harus tinggal di rumah saja, tidak bisa pergi ke sekolah, tidak bisa bermain di luar bersama teman-teman terlontar ketika itu. Mengisi kegiatan ketika di rumah saja dengan membantu pekerjaan rumah, menggambar, mengikuti pentas menyanyi yang diceritakan sebagian diantara mereka bisa menginspirasi bagi anak-anak yang lain. Berbagi pengalaman ketika salah seorang diantara mereka harus isolasi mandiri di rumah karena anggota keluarganya terpapar Covid-19 menjadi pembelajaran berharga bagi anak-anak lainnya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Semoga kegiatan ini mampu mengurai kebosanan dan memupuk semangat, saling menguatkan, serta saling menimba inspirasi di kalangan anak-anak.
Acara tersebut telah mempertemukan dan turut mengenalkan anak-anak dari berbagai komunitas agama yang berbeda. Telah bergabung dalam acara yang digelar Minggu, 11 Juli 2021 itu berbagai komunitas, seperti: Komunitas Taman Pendidikan Alquran Edi Mancoro Gedangan-Tuntang Kab. Semarang, Sahabat Taman Pendidikan Alquran/TPA Karanganyar Surakarta, Sekolah Minggu Budha Dhamma Phala Deplongan, Sekolah Minggu Gereja Protestan Menara Kasih Salatiga, Sekolah Minggu Gereja Katolik Kristus Raja Salatiga, Sekolah Minggu Gereja Katolik Paulus Miki Salatiga, serta Sobat Anak Percik. Dengan kreativitas, semangat melayani dan saling berbagi kita mempersembahkan hal-hal baik semampu yang bisa dilakukan di tengah keterbatasan saat ini. Pandemi memanglah belum usai, namun kita bisa berkontribusi memberi warna dengan hal-hal yang positif, mengisi dan melanjutkan kehidupan yang bermakna dan berpengharapan. [brd&cdw]